Seorang siswa kelas 1 disalah satu SMP di Maros, Firda tak mau lagi pulang ke rumahnya setelah mengalami perlakuan kekerasan dari ibu angkatnya, Ester Rombe Salu (47) seorang PNS Balitjas Maros.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Maros, IPTU Kasmawati, S.Sos, mengatakan, Firda mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya setelah dipukul oleh pelaku dengan menggunakan kemoceng, sapu lidi dan bambu. Bocah ini dianiaya ibu angkatnya tersebut gara - gara burung beonya mati, pada Minggu lalu.
"Firda, kami inapkan di rumah dinas Polres Maros. Kami belum mau mengembalikannya ke rumahnya di Allepolea, Kecamatan Lau Maros. Jangan sampai dia dipukul lagi. Dia lebih aman menginap disini," katanya.
Pihak kepolisian juga sudah berkoordinasi dengan dinas sosial Maros untuk menangani Firda. Saat menjalani pemeriksaan lanjutannya di Mapolres Maros, didepan kanit PPA Polres Maros, Iptu Kasmawati, S.Sos, Tersangka Ester Rombe Salu (47) seorang PNS Balitjas pelaku pemukulan kepada anak angkatnya, Firda, mengakui telah melakukan pemukulan terhadap Firda berulang kali.Dia berdalih, Firda sering membandel dan tidak mau menuruti keinginannya.
Tersangka Ester mengaku tak tahu jika telinga dan bibir berdarah saat dirinya memukulnya."Memang bu' saya sering memukul Firda, Waktu saya pukul pada hari Minggu, Firda tidak mau memberikan makanan kepada burung beo, sehingga mati, pada hari Rabu kemarin " katanya saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Maros.