POLRES MAROS, Empat kawanan perampok berhasil diringkus
aparat gabungan Polres Maros, Sabtu (2/3) petang, setelah terjadi kejar-kejaran
selama hampir setengah jam di jalur perbatasan Makassar-Maros. Drama
penangkapan para residivis ini, melukai seorang warga akibat tertembus anak
panah.
Kapolres Maros AKBP Hotman, Minggu (3/3) mengungkapkan, kawanan ini kabur dengan menggunakan sebuah mobil Toyota Avanza. Mereka baru saja beraksi di Kota Maros dan dikejar hingga ke tapal batas Makassar.
"Mereka terjebak di depan bandara lama karena jalan macet. Pihak polsek setempat juga memalang mobil truk material bangunan di tengah jalan, hingga mereka tak bisa lolos," ujar Hotman.
Keempat tersangka yang diamankan adalah Muh Andi Khaerul Hamzah (22) warga Jalan Ratulangi, Andi Arman Safri (25) warga Jalan Ratulangi, Rangga (27) warga Makale, Tana Toraja serta Anggi (16) warga Tello Baru, Makassar. Dari tangan mereka disita sejumlah senjata tajam berupa badik, ketapel dan puluhan anak panah.
Hotman menuturkan, insiden ini bermula saat empat pelaku menodong dan perampas sepeda motor seorang pengendara bernama Malik di Bontolempangan, Kecamatan Lau. Karena korban melawan, tersangka nekat melukainya dengan busur.
Malik tertembus busur pada bagian leher. Dalam kondisi terluka, pria itu berusaha mempertahankan sepeda motornya.
Karena situasi yang cukup ramai, para tersangka memilih kabur. Mereka kemudian menuju Makassar melewati Kota Maros.
Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Lau. Selanjutnya, Polsek Lau, mengonfirmasi peristiwa ini ke Polres Maros.
"Pihak Polsek Lau yang menyampaikan bahwa mobil yang dikendarai tersangka sekarang menuju Maros kota. Akhirnya kita cegat di beberapa jalur masuk di Kota Maros," papar Hotman.
Tak berapa lama, mobil tersangka berhasil diidentifikasi. Petugas langsung mencegatnya di jalur masuk kota.
Tapi saat diminta berhenti, para tersangka justru nekat menerobos barikade polisi. Dengan kecepatan tinggi, mobil Avanza bernomor polisi DD 1323 BL itu, melaju, memaksa petugas membuka jalur.
"Mereka menerobos barikade yang kita bikin," kata Hotman.
Pihak Polres Maros kemudian menginformasikan kepada polsek di perbatasan Makassar-Maros agar mencegat kawanan ini. Sementara dari Kota Maros, petugas melakukan pengejaran dengan mobil dan sepeda motor.
Selama kejar-kejaran terjadi di sepanjang jalur Maros menuju Makassar
para tersangka melepaskan beberapa kali anak panah ke arah petugas. Petugas
sendiri berusaha tak membalasnya.
Berulang kali para tersangka juga diberi peringatan agar berhenti dan menyerahkan diri. Namun mereka tetap melaju dan terus membusur petugas.
Berulang kali para tersangka juga diberi peringatan agar berhenti dan menyerahkan diri. Namun mereka tetap melaju dan terus membusur petugas.
Di sepanjang sejumlah kendaraan juga rusak karena diserempat pelaku. Hingga ke jalur masuk bandara lama, mobil tersangka terjebak kemacetan.
Mereka berusaha menerobos di tengah arus kendaraan yang sangat padat, tapi gagal.
Di depan, petugas telah menutup jalur dengan memalang sebuah truk material bangunan di tengah jalan. Dalam kondisi tak bisa apa-apa lagi, akhirnya keempat kawanan ini menyerah.
Ditangkap di tengah keramaian, justru membuat polisi kalang kabut. Pasalnya, beberapa warga secara spontan menghampiri para tersangka dan menghajarnya habis-habisan.
Jumlah warga yang lebih banyak dari petugas, membuat petugas kewalahan mengamankan situasi. Beruntung, beberapa warga lainnya turun tangan menenangkan massa yang gelap mata.
Dari tangan keempatnya disita sejumlah senjata tajam berupa badik dan busur.
Dari hasil pengembangan diamankan sejumlah barang bukti yang diduga hasil kejahatan. Diantaranya satu unit sepeda motor Yamaha Vega hasil rampasan, serta dua sepeda motor Suzuki Satria bernomor polisi DD 4284 HF dan DD 3450 YY yang ditinggal di Boto Lempangan.
Diduga kedua sepeda motor ini rencananya akan dipakai beraksi, namun rencana mereka gagal dan kabur dengan mobil.
Menurut Kapolres Maros AKBP C.F Hotman Sirait, SIK, SH, pihaknya tengah mengembangkan identitas kawanan ini. Ada dugaan mereka adalah komplotan perampok antardaerah yang kerap beraksi di daerah-daerah perbatasan.
"Modus aksi mereka biasanya mencegat calon korbannya di jalan dan merampas sepeda motornya," jelas Kapolres Maros.