Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan supaya dalam mengatasi aksi anarkis dan kerusuhan massa, polisi tidak mudah menggunakan peluru untuk membubarkannya.
SBY mengingatkan supaya dalam menjalankan tugasnya secara profesional, harus melakukan dengan taktik dan teknik yang tepat untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dipihak perusuh.
“Tujuan dan sasaran saudara adalah kerusuhan dan tindak anarkis bisa dicegah, saya ingatkan jauhkan peluru dan jangan mudah menggunakan peluru, yakinkan itu,” kata SBY dalam sambutannya dalam pembukaan Rapim Polri 2012 di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2012).
Bahkan SBY pun mengingatkan, supaya para jendral pun turun ke lapangan untuk memeriksa senjata yang dipegang prajuritnya.
“Meskipun rusuh, mereka rakyat kita, beda dengan kita mengatasi perompakan, atau terorisme, bisa dilumpuhkan tapi kalau bisa dihindari adanya korban jiwa, “ ujarnya.
Dalam mengatasi huru-hara, Polri harus betul-betul bisa menghindari jatuhnya korban jiwa. Untuk itu, SBY memberikan tiga arahannya. Pertama, diperlukan kapabilitas dan profesional termasuk skill dari anggota Polri untuk menjaga Kamtibmas. Kedua, kesiagaan dan re-action dari pusat dan daerah. Ketiga, menggunakan tekhnik dan taktik yang tepat.