TIPS MENGHINDARI KEJAHATAN
KETIKA BERTRANSAKSI SECARA ELEKTRONIK
Lindungi Uang Anda!
Kemajuan teknologi berdampak
positif pada mudah dan cepatnya melakukan transaksi perbankan. Saat ini Anda
dapat melakukan transaksi perbankan dimana saja dan kapan saja, melalui
internet (e-banking), telepon selular (m-banking), telepon (phone banking),
ataupun lewat sms (sms-banking). Di satu sisi, hal ini dapat memudahkan
masyarakat dalam menentukan pilihan transaksi keuangannya, tetapi di sisi lain
dapat membuka peluang terjadinya penyalahgunaan.
Modus Operandi Kejahatan Perbankan
dan Cara Menghindarinya
Agar Anda terlindungi dalam
melakukan transaksi perbankan, pastikan Anda mengetahui beberapa modus operandi
kejahatan perbankan:
1. Penipuan lewat telpon.
Dilakukan oleh pelaku kejahatan
dengan menelepon Anda dan mengabarkan Anda mendapat hadiah, keluarga mengalami
musibah atau menyatakan minat atas barang yang Anda iklankan. Berdasarkan hal
tersebut si penelepon akan "memandu" Anda untuk menuju ATM dan
menuntun Anda mengikuti instruksi penelpon.
Cara Menghindarinya:
Cek dahulu identitas penelepon.
Segera tutup telepon dan lakukan pengecekan atas informasi yang Anda terima.
Pada umumnya perusahaan penyelenggara undian tidak meminta pemenang untuk
mentransfer sejumlah dana kepada perusahaan penyelenggara.
Jika Anda menerima telepon yang
mengabarkan bahwa keluarga Anda mengalami musibah, jangan panik dan jangan
mengikuti perintah penelepon. Tanyakan indentitas penelepon dan lakukan
pengecekan.
Jika Anda memasang iklan untuk
menjual atau menyewakan aset Anda, hati-hati terhadap penelepon yang sangat
mudah untuk setuju dengan harga yang Anda tawarkan kemudian berjanji untuk
mentransfer sejumlah uang sebagai "tanda jadi atau uang muka". Jangan
terlena oleh kata-kata si penelepon apalagi jika kemudian Anda diminta untuk
menuju ATM untuk mengecek saldo Anda. Segera tutup telepon Anda untuk
menghindari dari penipuan semacam ini.
2. Penipuan lewat email.
Ada kalanya Anda menerima email yang
seolah-olah berasal dari bank dan kelihatannya asli. Dalam modus ini pelaku
kejahatan meminta Anda memasukkan nomor rekening, dan nomor PIN. Cara lainnya
adalah membuat website alamat bank Anda yang seolaholah asli tetapi sebenarnya
adalah website palsu. Anda akan diminta untuk memasukkan nomor rekening dan
nomor PIN Anda dalam website ini dengan "alasan" untuk pengkinian
data pribadi Anda.
Cara Menghindarinya :
Jangan pernah membalas email yang
meminta Anda memasukkan nomor rekening (atau user-id) dan nomor PIN. Tidak
mungkin bank Anda meminta data pribadi melalui email karena bank sudah memiliki
informasi tersebut. Jika Anda masuk ke website bank Anda untuk melakukan
transaksi perbankan, pastikan alamat website Anda sudah benar dan Anda memiliki
prosedur keamanan tambahan seperti token, disamping user-id dan password.
3. Penipuan melalui
penawaran investasi dengan imbalan bunga yang sangat tinggi.
Dalam modus ini suatu perusahaan
menawarkan investasi dengan janji akan memberikan imbal hasil yang sangat
tinggi. Berhati-hatilah dengan penawaran seperti ini karena terdapat sejumlah
penawaran yang terbukti tidak dapat memenuhi imbal hasil sebagaimana
dijanjikan.
Cara Menghindarinya :
Tanyakan pada diri Anda apakah
memang wajar imbalan bunga yang sangat tinggi atas investasi Anda. Lakukan
pengecekan terlebih dahulu atas kredibilitas perusahaan yang menawarkan
investasi. Yakinkan Anda terlindungi dari sisi hukum sebelum memutuskan untuk
melakukan suatu investasi.
4. Penipuan dengan
menggunakan kartu kredit di Internet.
Sekarang ini semakin banyak toko
atau merchant yang menawarkan produk dan jasa melalui telepon ataupun internet,
dengan kemudahan pembayaran menggunakan kartu kredit. Anda hanya diminta untuk
menyebutkan nomor kartu kredit, masa berlaku (expiry date) dan 3 (tiga) digit
kode rahasia yang tertera di bagian belakang kartu kredit Anda dan transaksi
pun terlaksana.
Cara Menghindarinya:
Pastikan Anda mengerti tentang
produk dan jasa yang ditawarkan dari toko atau merchant tersebut, serta
memahami tentang syarat & ketentuan dari barang atau jasa yang ditawarkan.
Jangan berikan nomor kartu kredit, masa berlaku dan 3 (tiga) digit kode rahasia
yang terletak di bagian belakang kartu kredit Anda, kepada siapapun sebelum
Anda menyetujui manfaat produk dan jasa yang ditawarkan.
5.Pemalsuan nomor telpon
call center bank Anda.
Dalam modus ini pelaku kejahatan
membuat seolah-olah mesin ATM bank Anda rusak dan kartu Anda tertelan. Karena
panik, Anda tanpa sadar akan menghubungi nomor call center "palsu"
yang ada di sekitar mesin ATM. Kemudian Anda akan diminta penerima telepon untuk
menyebutkan nomor PIN dan dijanjikan bahwa kartu ATM pengganti akan segera
dikirimkan. Dengan berbekal PIN dan kartu Anda, pelaku kejahatan akan mengambil
uang Anda.
Cara Menghindarinya:
Catat nomor telepon 24 jam dari
bank dimana Anda menjadi nasabah. Jika Anda menghubungi nomor tersebut, pada
umumnya Anda akan dijawab oleh mesin penjawab otomatis dan diminta untuk
memasukkan pilihan jasa tertentu. Anda dapat memilih menu yang langsung
terhubung dengan bagian pelayanan nasabah. Jangan pernah memberikan nomor PIN
karena bank tidak akan pernah meminta nomor PIN nasabahnya.
Cara menghindari kejahatan
perbankan
- Pastikan Anda mengetahui nomor call center bank Anda.
- Jangan memberikan nomor kartu atau masa berlaku atau tiga angka terakhir di belakang kartu kredit kepada merchant yang tidak Anda ketahui.
- Jangan berikan nomor PIN Anda kepada siapapun termasuk kepada petugas bank ataupun orang terdekat Anda.
- Jangan memberikan kartu kredit atau kartu ATM Anda kepada pihak lain karena bank tidak pernah meminta kembali kartu Anda.
- Apabila Anda mengembalikan kartu kepada bank, pastikan kartu telah Anda potong.
- Kartu pembayaran Anda (kartu ATM, debit atau kartu kredit) harus selalu dalam pengawasan Anda.